Senin, 10 Oktober 2011

14 :14

seharusnya bagian ini menjadi yang paling indah
sebuah goresan tinta emas yang terakhir.
namun cahaya itu tak lagi nampak diujung
yang sebelumnya pernah berbinar,
yang sinarnya ingin aku rengkuh sejak dahulu

engkau dahului langkahku,dan curangi waktu
rubah keadaan dan redupkan cahayaku
alamku raib di depan pelupuk mataku sendiri,
sepenuhnya...

dan waktu itu, lilin redup , langit senja , dan dingin malam yang temaram...
mengapa engkau memilih waktu yang begitu indah ?
ada yang tersirat saat kau suratkan sebuah kata,
kata-kata manis yang kau balut indah dalam makna perpisahan.

ketika giliran engkau yang berjalan, engkau melenggang begitu saja ,
aku tak pernah dapat senyummu...
pun juga seisi dirimu...
Jika ini mau Tuhan... lalu aku harus apa?
merintih buang waktu, menangis pun hanya membuat haru.

ada bongkahan kecil di dalam sini yang terdiam membatu.
seketika hilang dan kosong, dan hampa dan lenyap.

ketika tanganmu tak juga merengkuhku,
biarkan saja aku dengan tangan tangan yang lain .
lalu kini aku akan lanjutkan jalanku,
jalan yang sepi dan berliku
yang tidak semua orang tahu, bahkan pula aku.
pergilah.... dan semoga semesta menjaga mimpi indahmu selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar