Selasa, 22 Februari 2011

Metamorfosis Putih Abu-Abu : Awal dari Sebuah Permulaan

Metamorfosis Putih Abu-Abu: Awal dari Sebuah Permulaan

Tak banyak hal yang mempunyai akhir itu memiliki sebuah awal.Dan masa masa yang dialami itu tak lepas dari kisah pertama berjudul orientasi.Masa masa dimana aku bukan kamu,dan kamu bukan aku.Ideologi lama masih terus diseret hingga terkelupas,semua akan terbang dan semua akan berubah.Jelmaaan arti dari kata "kita" yang sesungguhnya.Aku tak hanya akan jadi aku yang sesaat,percayalah dan aku akan pinjamkan pundak ini untukmu bersandar.Lama atau tidak biarkan waktu dan lingkungan yang mengatur.Jalani dan temukan indahnya,lalui dan akhiri sesuka hatimu.

Siang itu mungkin hanya aku yang akan berfikir bahwa aku belum siap,belum siap untuk mengawali sebuah revolusi.Yang tidak aku harap indah,yang tidak aku duga akan menjadi terang benderang.Namun aku salah rupanya.Lambat laun tertanamlah fondasi yang berakar dan beranak pinak di dasar hati dan pemikiranku.Dan hal itu adalah bahwa Aku dan kamu sama,sama sama tertawa,sama sama bersedih,dan bersama sama pula mencoba lewati masa keemasan kita.Tak banyak yang bisa aku pahami di awal,intinya tak berinti.Awalnya tak berawal,tampaknya tak tampak.

Perkenalan aku awali dengan beberapa orang yang aku anggap asing,dari sana aku tau namanya,lalu masa lalunya,lalu sifatnya,kemudian kebiasaannya.Dan hipotesa yang aku dapatkan hanyalah pemikiran simpel bahwa awal yang bagus tidak menentukan akhir yang bagus.Tengok saja si Tama,pemuda berbadan besar disana.Yang jangkung bernama Ditya,dan yang gagah itu bernama Ari.Ada lagi sosok yang pemikirannya tampak brilian itu,ia begitu merdeka menjalani hidupnya,adalah Isnan yang separuh dari kisahku disini dihabiskan bersamanya.Kami bersama tumbuh menjadi sebuah karakter,dimana ada ceria dan tawa,di situ pula kami ada.
****
Aku pulang akhirnya,orangtua ku disana.Mereka bertanya yang aku alami di sekolah biru itu. "Baik. Dan semoga tetap baik hingga akhirnya nanti" gumamku. Dan ayah melanjutkan wejangan yang berbalut konspirasinya itu "nikmati hidupmu,kamu yang sekarang adalah kamu yang dewasa.Bertemanlah,dengan teman kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau.Tapi ingat dalam artian positif disini" .Aku dengarkan nasihatnya,mencoba tuk selami artinya,dan berharap aku bisa membahagiakan mereka dengan manuruti keinginan mereka.Tapi aku salah,aku berubah.Berbohong telah menjadi santapan sehari hariku,Asap dari gumpalan filter telah menjadi udara yang aku hirup,dan arloji yang menunjukkan angka 01:00 telah menjadi tanda untuk aku pulang kerumah.Bukan 14:00,sesuai yang mereka tulis di jadwal.
****
Pertemanan yang membuatku hidup disini.Aku bisa menjadi jinak kerena mereka,aku bisa menjadi liar karena mereka pula.Dan inilah yang aku rasa : saat yang tepat untuk mencari pendamping hidup! dan pilihan pertama jatuh pada sesosok perempuan berjilbab putih itu.Bukan dari ukuran mungilnya yang membuatku tertarik,bukan dari suara manjanya yang membuatku terpana,bukan dari raut wajah cantiknya yang membuatku terpesona,bukan dari tutur kata ramah dan lemah lembutnya yang membuat aku terpana.Atau dari kecerdasannya....Bukan dari itu-itu saja,tapi aku suka semuanya.Bermacam jurus sederhana telah aku coba,berbagai kata telah aku rangkai untuk coba merayunya.Bagiku saat itu,Ia hanyalah sosok putih ditengah tengah kumpulan hitam.Dan mumpung aku punya kesempatan,mengapa tak kuwujudkan?toh dukunganku ada beberapa.

Suatu hari Isnan bertanya padaku "Bagaimana kamu dengannya?sejauh apa?",bukanlah sebuah pembicaraan jika tak ada jawaban.Dan sebuah jawaban lemah pun keluar dari tubuh pemuda kurus ini "tinggal tunggu waktu saja,usaha sudah,doa sudah...berarti tinggal hasil bro..." dan sebuah kata kelegaan terlepas dari mulut Isnan "oh syukurlah,amin amiin".Sejenak aku bosan ,aku hanya berfikir bahwa terus mendekati sebuah hati hanya akan membuatku jatuh,jatuh terperosok dalam sebuah jurang yang mengurungku.Mengurung jiwa dan ragaku dari dunia luar yang selama ini membuatku ada...pertemanan yang baru saja aku awali.


(bersambung)...

Metamorfosis Putih Abu-Abu : Goresan Tinta Sahabat

Metamorfosis Putih Abu-Abu: Goresan Tinta Sahabat

Dibalik hitam dan putih,ada kepingan abu abu yang menyertai
Aku abu abu,SELAMANYA putih abu abu.


Tak hanya warna yang menjadi pembeda,tapi juga hati dan pikiran ikut bicara.Kami berbeda,kami bukan barisan atau oknum yang berpondasikan warna merah,biru ataupun jeans.Kami abu,berbelit kisah dan kasih yang tersamar diantara hitam atau putih.Sebuah penjelmaan abstrak dari kebimbangan yang mutlak diantara hitam atau putih.Suatu penginderaan jiwa labil yang acap kali bergejolak dari dalam.Kami memang "over the line",kami muda dan berbahaya.Dan Itulah putih abu abu,perkenalan fase dari biru menuju biru yang lebih terpandang.

EPILOG

KEAMBIGUAN HARMONI


Aku belum lama ada di lingkungan ini,ini bukan waktu yang lama bagiku untuk melalui tahapan hidupku. Sesaat yang tidak sesingkat kedipan mata namun telah dapat menimbulkan suatu teori konspirasi revolusi bahwa kami ini pemuda. Pemuda dalam artian sederhana,yang dianggap sebelah mata oleh mereka yang kami anggap tua. Pemuda yang diartikan berpemikiran sempit oleh mereka-mereka yang merasa individunya hebat,tapi dengan apapun metode dan embel-embel yang disematkan pada kami,putih abu abu hanya berlangsung tiga tahun.Bukan sebuah waktu yang lama untuk dilalui,tapi juga bukan sebuah waktu yang singkat untuk belajar tentang hidup,kehidupan dan kisah kisah yang hidup di dalamnya.Pengetahuan hanya menjadi tameng untuk membangun sebuah institusi yang diharapkan membangun intuisi.Namun nyatanya?balutan cinta dan pertemananlah yang lebih terasa kental di sini.Kesetiakawanan jauh lebih dihargai daripada segepok uang kertas berwarna hijau,biru atau bahkan merah sekalipun.Dimana kasih sayang seorang teman dan pacar jauh lebih bermakna dibandingkan yang orang tua berikan kepada keturunannya,keturunan yang mereka banggakan,yang mereka gadang-gadang untuk menjadi insan berbobot demi keutuhan dan keharuman martabat keluarga.Itu katanya?aku tak peduli! kami tak peduli! tiada seorangpun dari kami yang peduli.Kami ingin hidup tanpa aturan,yang kami inginkan hanya bersama teman-teman,selalu! dan pastikan hal itu tetap berjalan begitu.

BANYAK: ideologi dan kisah

Mungkin banyak yang mengira aku tahu banyak tentang banyak hal yang biasa diketahui orang banyak.Dan kata banyak disini pun juga memiliki makna yang ambigu,tapi aku tetap tak peduli dengan teori ambigu-isme itu. Yang aku tahu pasti,banyak itu relatif dan tak memiliki ukuran serta satuan perhitungan yang tepat. Banyak bagimu belum tentu berjumlah sama dengan banyak yang aku maksud. Dan ada satu yang masih jadi momok bagiku,sebuah kalimat yang selalu ada di bagian terdepan dari daftar pertanyaanku,Seberapa banyak bagian kah dari hatimu yang bisa aku miliki?yang bisa untuk aku singgahi?.

Kehidupan SMA tidak lengkap tanpa adanya polemik bawaan yang sudah ada sejak kita dilahirkan.Apalagi topik itu kalau bukan cinta. Tapi tak sebanyak yang aku ketahui tentang hal itu.Yang ini membuat aku terus sendiri dalam 3 tahun belakangan ini.Aku tak tersentuh,mungkin juga aku tak tampak diantara mereka. Bukan prinsip hidupku jika harus begini memang,tapi inilah hidup.Kadang kamu menyia-nyiakan kesempatan yang ada,atau bahkan kesempatan itu tak pernah kunjung untuk menghampiri kehidupanmu.Cinta tetaplah cinta,kalau tak goreskan luka,ia pasti membuat ceria.Kalau bukan jelmaan duka,ia pasti adalah wujud rasa suka.Kamu tahu cinta pertamaku di SMA,bukan kudapat dari awal ternyata....tetapi sosok yang satu ini bukan sosok yang tak aku kenal sama sekali.wajahnya,senyumnya,tingkah polahnya. Dan ini berawal sejalan dengan bagaimana kisah ini berawal.....

...(bersambung)

Senin, 21 Februari 2011

22-2-10

"tanggal berapa ini? oh 22 februari"

22Februari,memang bukan sesuatu yang untuk dikenang dan dimaknai lebih.
22Februari,semuanya berbau genap,pantas aku tak begitu suka saat ini.
Tahun lalu,ada sesuatu yang terbuang percuma.Mimpi,impian,harapan,dan perasaan....yang semuanya tak membuahkan hasil.Semuanya percuma.Yang kali ini aku tersadar,hari ini tak pantas 'tuk diingat. Cukup dilupakan dan dilalui saja.Semoga ada yang bisa mengambil hikmah,aku padamu cukup terhenti setahun yang lalu saja. Cuma itu dan aku tak meminta lebih banyak.
aku tak bisa menjelaskan sesuatu yang bisa kamu jelaskan.

Semoga payung itu terus membuatmu terhindar dari sakit dan menjagamu agar tetap sehat,semoga kotak musik itu akan terus melantunkan lagu agar kamu terhindar dari rasa sepi,semoga sekotak coklat itu tak ubahnya menjadi manis dan pahit kisahku denganmu.Dan bungkusan kado yang berwarna warni itu terus mengingatkanmu,membuatmu ceria dan bahagia selalu.

Yang telah lalu akan tetap menjadi masa lalu.
Tapi maaf, yang ini aku memilih untuk melupakannya.
Selamat hari 22 februari,


selamat,dariaku,
orang yang tak pernah berarti
dan memiliki makna lebih.
di hati dan di kehidupanmu :)
Dan kemampuan otakku yang sangat sangat terbatas masih belum dapat menghitung seberapa banyak anugerah yang sudah kuterima hingga detik ini.yang kutahu hanya satu,mereka pasti ada di dekatku.walau itu bukan raganya,tapi aku percaya jiwanya ada.Ada disekelilingku dan bersemayam di dalam sanubariku.Mereka adalah malaikat yang sangat nyata bagiku.Yang selalu ada buat ku,yang tidak akan tertandingi oleh siapapun.

Terimakasih untuk papa dan mama yang telah mau meluangkan sebagian besar waktu,harta,dan pemikirannya untukku . yang telah mengajariku banyak hal yang tidak aku mengerti sebelumnya.Aku tetap bukan apa apa tanpa kalian.
Cinta Selalu buat kamu berdua,

mama's quotes : "hiduplah berdasarkan tujuan hidupmu"
"gak boleh iri sama orang lain kecuali dalam hal kebaikan dan kepintarannya"
"perempuan dan laki laki ga ada bedanya kecuali dalam hal mengandung,menyusui,menstruasi,dan sunat" hahaha

papa's quotes : " kalau mau dapet untung,kamu harus siap rugi"
"mbok gak usah sok gitu lho kalo jadi orang"
"pikir pakai otakmu dulu ,baru pakai persaanmu,lalu dengarkan apa pendapat orang lain"

Sabtu, 19 Februari 2011

adalah rahasianya

coba dengarkan lagi bisikan hatimu
samakah dengan yang orang lain katakan?
dulu kita pernah indah
semuanya sempurna
belajarlah kepakan sayapmu lagi
ada rencana tuhan yang belum kita ketahui
adalah rahasianya...
tentang kamu dan aku.
tentang aku dan kamu
kita tak salah arah,
hanya belum bisa memahaminya saja,
dan yang kamu cari belum tentu bisa ditemukan

awal dan akhir

hallo bodoh,
adakah yang perlu kamu katakan padaku?
atau mulutmu terus tertutup ya?
apakah sama rapatnya dengan hatimu?

jangan sia siakan mulut dan otakmu.
jangan buat yang tak dimengerti menjadi tambah sulit untuk dimengerti.
kepekaan tidak datang seiring dengan angin yang berhembus.

akhiri saja sesuka hatimu,
seperti kamu mengawalinya.
yang aku tahu,hidup ini hanya
suka - duka - jatuh cinta- putus cinta - patah hati - tangis - dan tawa
tapi semuanya indah :)

Jumat, 18 Februari 2011

masuk tak genap,keluar tak genap!

pepatah jawa

ngono yo ngono,ning yo ojo ngono

nb : tapi yo kudu ngono :p
ngono yo oleh
manut wae lho tapi,rasah menyangkal (demi kelangsungan filosofi jawa) hhaha

Kamis, 17 Februari 2011

11.11

11.11 tidak untuk K
tidak untuk ku
dan aku tidak untukmu.

bukan aku

Kalau engkau bersedih,
bukan aku yang akan menghiburmu.
Kalau engkau sakit,
bukan aku obatnya.
Kalau engkau kehabisan candumu,
bukan aku penawarnya.
Kalau engkau kesepian,
bukan aku yang selalu ada untuk menemanimu.
Kalau engkau dilanda rindu,
bukan aku yang akan menghapusnya.
Kalau engkau butuh cinta,
bukan aku yang akan menyanyikan lagu cinta untukmu.

Sebait Pesan Dari Tenggara Untuk Barat

aku tenggara,
dan akan terus menjadi tenggara.
lalu engkau yang jadi barat,
dan begitu selamanya.

kita berjalan melewati orbit yang jauh berbeda.
aku dijalanku,
dan kamu dijalanmu,
begitu seterusnya.

tapi mengapa lambat laun kau berpangling?
beralih dari jalanmu.
jalan yang menuntunmu selama ini.
apakah kau sudah kehilangan arah ?
bahwa dasarnya yang timur tetap lah timur,
dan yang barat teruslah barat.

engkau dan niatanmu hanyalah kiasan.
tak akan bertahan lama,dan semoga begitu ku harap.
menyesal pun tidak,tidak untukmu.
kamu bukan arah kemana aku akan tertuju kali ini.

karna fase ini berbeda,
tak akan kubiarkan sepatu kaca mu menyusup ke dalam gubug tua ku.
ingat! tak ada yang menghubungkan kita.
bahkan mentari yang tiap hari melalui kita pun tidak.
dan semua yang barat itu memuakkan bagi sampah tenggara sepertiku.

dan aku tetap jadi tenggara,
arah dimana semua orang hanya memandangku dengan sebelah mata mereka